09 April 2008

Antre Minyak Tanah, Menunggu dan Perlu Kesabaran

Liputan6.com, Semarang: Menunggu dan perlu kesabaran. Begitulah sikap warga di kawasan Pancakarya, Kota Semarang, Jawa Tengah ketika mengantre minyak tanah. Semuanya demi dua liter minyak tanah. Mereka berbaris mengikuti antrean panjang jeriken di pangkalan.
Pantauan SCTV, Selasa (8/4), meski sudah antre lama tak semua mendapat hanya dua liter minyak tanah. Sebab jumlah yang dipasok Pertamina ke pangkalan juga terbatas. Sementara gas elpiji sulit didapat. Padahal semarang bukan daerah yang sudah dibatasi pembelian minyak tanah.
Pangakalan di Kampung Jetis, Temanggung, Jateng, diserbu warga begitu tanki Pertamina datang. Antrean tertib karena warga wajib menunjukkan selembar girik yang dibagikan pengecer. Girik diperlukan menghindari pembeli dari luar daerah. Satu girik berlaku untuk satu kepala keluarga dengan jatah 10 liter.
Di Cilegon, Banten warga sudah tidak kuat mengantre lama sehingga menitipkan jeriken di pangkalan. Mereka akan mengambil jeriken pada sore hari setelah pangkalan menerima pasokan dari Pertamina [baca: Berburu Minyak Tanah Telah Menjadi Rutinitas].(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)"

Comment :

" Sabar pak" atau " Mohon bersabar" dan bermacam varian dari kata "sabar" memang terdengar pilu, terutama untuk menyatakan adanya kekurangan atas apa yang kita lakukan. Dua liter minyak tanah diantri seharian. Bayangkan energi yang tersia-sia, ibu-ibu yang seharusnya dapat mengerjakan berbagai aktifitas yang produktif terkendala hanya sekedar dua liter minyak tanah.

No comments: