07 January 2008

Bukan Sembarang Lampu Hemat Energi


JAKARTA, KCM - Lampu hemat energi makin meluas penggunaannya di Indonesia. Terus-terang, ini merupakan wujud upaya gencar yang dilakukan banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga para produsen, termasuk konsumen.

Ini catatan dari Philips Lighting yang tahun lalu barusan meluncurkan lampu hemat energi mini Tornado yang bentuknya 40 persen lebih kecil namun 20 persen lebih terang.

Di Indonesia, seturut data Australian Grenhouse Office 2006, sekitar 29 persen lampu hemat energi yang beredar, kualitas dan performanya buruk. Yang paling sering dijumpai adalah lampu cepat redup sekaligus cuma tahan beberapa bulan. Lampu macam itu, biasanya, "ringan di kantong". Soalnya, banderolnya cuma sekitar Rp5.000 sampai Rp8.000.

Sudah begitu, dari segi keamanan, lampu murah tidak dilengkapi sekering pengaman berkualitas, rangkaian tidak dirakit secara aman, dan tidak jarang lampu retak sehingga gas bocor dan mengancam kesehatan.

Nah, baik jika Anda mencermati hal-hal berikut agar hanya memilih bukan sembarang lampu hemat energi.

1). Lampu hemat energi yang berkualitas adalah lampu yang umurnya berkisar pada 6000 jam atau lebih. Lampu tersebut memiliki kualitas cahaya yang baik dengan tri-band phosphor, efikasi (lumen / watt) yang baik.

2). Lampu hemat energi yang bermutu adalah lampu yang tidak mudah redup (terangnya di atas 80 persen setelah pemakaian 2000 jam).

3). Konsumen sebaiknya membandingkan beberapa produk untuk memastikan lampu tersebut cukup terang. Ingat, watt besar belum tentu menjadikan lampu hemat energi lebih terang. Hal itu bergantung pada efikasinya.


Wartawan: Josephus Primus

No comments: