31 December 2007

Fasilitas Listrik Nuklir Iran Diluncurkan Musim Panas 2008

31/12/07 00:06


Teheran (ANTARA News) - Pemerintah Iran pada Minggu mengumumkan, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mereka yang pertama akan diluncurkan pada musim panas 2008, meskipun para pembangun dari Rusia menyatakan bahwa fasilitas itu tidak akan menyalurkan listrik hingga akhir tahun depan.

"Pembangkit listrik tenaga nuklir `Bushehr` akan diluncurkan dengan kapasitas 50 persen pada musim panas mendatang," kata Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki, sebagaimana dikutip kantor berita resmi Iran (IRNA).

Satu kontraktor Rusia sedang menyelesaikan pembuatan PLTN seribu megawatt yang sudah lama tertunda di kota Bushehr itu.

Moskow juga sudah setuju untuk mengirimkan bahan bakar nuklir yang diperlukan fasilitas tersebut.

Juru bicara kontraktor Atomstroiexport dari Rusia pada awal bulan ini mengemukakan, mereka butuh waktu setidak-tidaknya satu tahun bagi peluncuran PLTN tersebut.

"Kami bisa meramalkan bahwa peluncuran stasiun Bushehr tidak akan lebih cepat daripada akhir 2008 berdasarkan situasi saat ini," kata juru bicara tersebut, Irina Yesipova, pada 20 Desember 2007.

Proyek Bushehr sudah mengalami serangkaian penundaan sejak dimulai pada dasawarsa 70-an di bawah kepemimpinan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang menggunakan insinyur-insinyur dari Siemens Jerman.

Penangguhan pertama terjadi sesudah revolusi Islam pada 1979, tetapi pada 1995 proyek itu dilanjutkan dan Rusia setuju untuk membangun dan memberikan bahan bakar bagi PLTN tersebut.

Tenggat peluncuran PLTN tersebut sudah berkali-kali diundur.

Pernyataan Mottaki itu diutarakan setelah pengiriman kedua dari bahan bakar untuk PLTN itu tiba di Iran pada Jumat, menyusul pengiriman pertama dari Rusia yang dilaksanakan 17 Desember.

"Pengiriman bahan bakar akan selesai dalam delapan tahap," kata Mottaki.

"Lalu fasilitas akan siap untuk injeksi bahan bakar itu dan peluncuran PLTN Bushehr paling lambat pada musim panas mendatang, menurut data terbaru dari kontrak tersebut. Ini akan berkekuatan setengah dari kapasitas PLTN," katanya.

Pihak Moskow mengulangi permintaan Amerika Serikat (AS), agar Teheran sebaiknya membekukan pengayaan uranium sebagaimana tuntutan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Moskow mengemukakan bahwa Iran tidak mempunyai keperluan ekonomi untuk membuat bahan bakarnya sendiri saat ini. (*)


Copyright © 2007 ANTARA

No comments: