Pasokan Listrik Jawa-Bali Terbatas Pada 2008
Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) memperkirakan pasokan listrik di wilayah Jawa dan Bali pada 2008 akan mengalami keterbatasan, sehubungan dengan tak adanya penambahan daya pembangkit baru berkapasitas cukup besar tahun depan.
Dirut PLN, Eddie Widiono, di Jakarta, Selasa, mengungkapkan pada 2008, pembangkit baru yang beroperasi hanya Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jabar Unit 4 dengan kapasitas 60 MW.
"Tahun depan, keandalan sistem Jawa-Bali masih akan tergantung pada ketersediaan batubara dan gas alam," katanya. Karena itu, kata Eddie, PLN harus mengendalikan pertumbuhan kebutuhan listrik tahun 2008.
Menurut dia, pihaknya hanya merencanakan pertumbuhan tenaga listrik sebesar empat persen atau di bawah kondisi normal 6-7 persen.
Komposisi energi primer pada 2008 yang disiapkan adalah batubara 58.668 Giga Watt hour (GWh) atau mencakup 53 persen, minyak 22.457 GWh (20 persen), gas 18.208 GWh (16 persen), panas bumi 7.923 GWh (tujuh persen), dan air 4.415 GWh (empat persen).
Melihat komposisi energi primer itu, peranan minyak masih dominan dan akan semakin meningkat apabila terjadi gangguan ketersediaan gas dan batubara seperti 2007.
Pada 2007, rencananya pemakaian BBM hanya sebesar 7,65 juta kiloliter, namun terpaksa naik menjadi 10,02 juta kiloliter akibat gangguan pasokan batubara dan gas alam.
Sementara pada 2008, kuota APBN hanya menetapkan 9,1 juta kiloliter, padahal kebutuhan BBM PLN diperkirakan mencapai 10,6 juta kiloliter.
"Kenaikan harga minyak dunia telah membuat industri mengalihkan pasokan listriknya ke PLN yang berakibat meningkatnya konsumsi BBM PLN," kata Eddie.
Pembengkakan pemakaian BBM itu berakibat kenaikan biaya produksi yang berlanjut pada subsidi yang harus ditanggung APBN.
Di tambah lagi, lanjutnya, pemeliharaan sejumlah pembangkit yang dijadwalkan 2009 dimajukan menjadi 2008 untuk memperkuat pasokan saat pemilu 2009.
"Dampaknya, potensi kekurangan daya listrik di sistem Jawa-Bali pada tahun depan akan semakin besar," katanya.
Karena itu, PLN juga meminta masyarakat lebih berhemat secara serius dan konsisten sesuai Inpres No 10 Tahun 2005. "Tahun depan, pilihannya hanya dua, berhemat atau padam," ujar Eddie.
Sistem Jawa-Bali akan kembali normal setelah beroperasinya sejumlah pembangkit 10.000 MW yang diperkirakan mulai beroperasi akhir 2009 hingga awal 2010. (*)
No comments:
Post a Comment